HPN 2026 Jadi Momentum, Ma’ruf Amin Ingin Sejarah ‘Geger Cilegon’ Ditulis Ulang

- Redaksi

Kamis, 6 November 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Wakil Presiden ke-13 RI KH. Ma’ruf Amin memberikan keterangan kepada wartawan usai menerima kunjungan Pengurus Pusat Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) di kediamannya, Jakarta, Selasa (4/11/2025). (Dok Foto SMSI)

Wakil Presiden ke-13 RI KH. Ma’ruf Amin memberikan keterangan kepada wartawan usai menerima kunjungan Pengurus Pusat Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) di kediamannya, Jakarta, Selasa (4/11/2025). (Dok Foto SMSI)

JAKARTA, RadarBangsa.co.id – Dalam momentum menuju Hari Pers Nasional (HPN) 2026 di Banten, Wakil Presiden ke-13 RI KH. Ma’ruf Amin mengajak insan pers Indonesia menelusuri kembali sejarah “Geger Cilegon” perlawanan rakyat dan ulama Banten pada 1888 yang menyimpan napas spiritual dan nasionalisme awal bangsa.

Suasana hangat menyelimuti kediaman KH. Ma’ruf Amin di Jakarta, Selasa (4/11/2025), ketika ia menerima kunjungan Pengurus Pusat Serikat Media Siber Indonesia (SMSI). Di hadapan para jurnalis, Ma’ruf Amin menyampaikan pesan yang menukik: agar dunia media tak sekadar menulis berita terkini, tetapi juga menyalakan kembali ingatan kolektif bangsa melalui sejarah perjuangan lokal.

“Dari Cilegon, api perlawanan itu menyala. Ulama dan rakyat bersatu menegakkan martabat bangsa. Pers harus menulisnya kembali, agar generasi muda paham bahwa kemerdekaan lahir dari iman dan keberanian,” ujar Ma’ruf Amin dengan nada penuh keyakinan.

Pandangan tersebut menegaskan bahwa sejarah bukan sekadar masa lalu, melainkan sumber nilai moral yang membentuk identitas bangsa. “Geger Cilegon” — yang meletus pada 1888 — tidak hanya mencatat pemberontakan rakyat terhadap kolonial Belanda, tetapi juga menandai lahirnya kesadaran spiritual dan sosial yang berakar pada keadilan.

Sejarawan Universitas Gadjah Mada, Prof. Dr. Sartono Kartodirdjo, dalam karya monumentalnya Pemberontakan Petani Banten 1888, menulis bahwa perlawanan Cilegon digerakkan oleh kesadaran keagamaan dan semangat menegakkan keadilan sosial. Bagi Sartono, peristiwa itu adalah “jembatan” antara gerakan keagamaan dan embrio nasionalisme Indonesia.

“Islam menjadi energi moral bagi rakyat dalam menolak penindasan kolonial,” tulis Sartono dalam kajian yang hingga kini menjadi rujukan akademis internasional.

Ma’ruf Amin melihat peran media sebagai penghubung antara sejarah dan kesadaran masa kini. Ia menyebut penulisan ulang kisah perjuangan rakyat sebagai *jihad intelektual* yang tak kalah penting dari pemberitaan politik dan ekonomi. “Media jangan hanya bicara tentang hari ini. Jurnalisme sejarah adalah penjaga ingatan bangsa,” tegasnya.

Ketua Umum SMSI, Firdaus, merespons ajakan itu dengan antusias. Ia menilai pesan Wapres sejalan dengan semangat HPN 2026 yang akan digelar di Banten, tanah kelahiran para ulama pejuang. “Kami akan menggerakkan anggota SMSI di seluruh daerah untuk menelusuri kisah lokal yang membentuk karakter nasional. Ini bukan sekadar liputan sejarah, tapi misi kebangsaan,” ujarnya.

Bagi banyak kalangan, “Geger Cilegon” bukan sekadar catatan heroik, melainkan refleksi tentang kekuatan iman, solidaritas sosial, dan keberanian moral menghadapi ketidakadilan. Di tengah era digital yang sarat informasi cepat, pesan Ma’ruf Amin terasa relevan: pers perlu menjadi ruang bagi ingatan sejarah agar nilai perjuangan tak larut dalam arus sensasi.

Seabad lebih setelah Geger Cilegon, gema perlawanan dari tanah ulama itu kembali dipanggil oleh seorang wakil presiden yang juga putra Banten. Bukan untuk romantisasi masa lalu, melainkan untuk mengingatkan bahwa kekuatan moral yang dahulu menggerakkan rakyat masih menjadi fondasi penting bagi jurnalisme dan bangsa hari ini.

Penulis : Nul

Editor : Zainul Arifin

Berita Terkait

Khofifah Bangga, Trans Jatim Toreh Prestasi Nasional
Gebyar Bhineka di Lamongan, Persatuan dan Ekonomi Semakin Tumbuh
Kopdes Merah Putih di Jatim Diapresiasi, Pengamat: Khofifah Sukses Perkuat Ekonomi Desa
Misi Dagang Jatim-NTT Catat Transaksi Rp1,88 Triliun, Khofifah: Alhamdulillah, Tertinggi Sepanjang Sejarah
PKL Bantaran Sungai Bangkalan Akan Ditata Ulang
Peletakan Batu Pertama Pembangunan KDMP di Desa Keben Lamongan
Resto The Nusantara hadirkan cita rasa Indonesia
Sinergi Bangkalan dan UTM kembangkan industri halal

Berita Terkait

Sabtu, 8 November 2025 - 12:35 WIB

Khofifah Bangga, Trans Jatim Toreh Prestasi Nasional

Sabtu, 8 November 2025 - 09:08 WIB

Gebyar Bhineka di Lamongan, Persatuan dan Ekonomi Semakin Tumbuh

Jumat, 7 November 2025 - 14:31 WIB

Kopdes Merah Putih di Jatim Diapresiasi, Pengamat: Khofifah Sukses Perkuat Ekonomi Desa

Jumat, 7 November 2025 - 10:28 WIB

Misi Dagang Jatim-NTT Catat Transaksi Rp1,88 Triliun, Khofifah: Alhamdulillah, Tertinggi Sepanjang Sejarah

Jumat, 7 November 2025 - 09:42 WIB

PKL Bantaran Sungai Bangkalan Akan Ditata Ulang

Berita Terbaru

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menerima Penghargaan Inovasi Membangun Negeri 2025 dari Wakil Menteri Koperasi Farida Farichah di Studio TV One, Jakarta, Jumat (7/11) malam. (Foto Dok Ho/RadarBangsa.co.id)

Nasional

Khofifah Bangga, Trans Jatim Toreh Prestasi Nasional

Sabtu, 8 Nov 2025 - 12:35 WIB